- KARAKTER PRAMUKA SIAGA
Untuk menciptakan interaksi yang terbaik dalam pendidikan kepramukaan, seorang pembina pramuka siaga harus menguasai dan menghayati perkembangan kejiwaan anak usia siaga, melalui pengenalan dan penghayatan sifat-sifat karakter anak usia siaga.
Sifat karakter yang positif
- Kemampuan motorik : Banyak begerak, suka bermain, suka menirukan tindakan orang lain, suka mencoba
- Kemampuan berbicara : Sering bertanya, ingin tahu, suka menyanyi, suka bersenda-gurau
- Kemampuan fantasi : Suka menghayal, suka mendengarkan cerita
- Penampilan : senang pamer, senang disanjung, senang kejutan
- Spontan, lugu, polos, dan lain-lain.
Sifat dan karakter yang kurang positif antara lain:
- Perasaan sensitif, labil, emosional, egois
- Manja, mudah putus asa/ mudah kecewa/ ngambek
- Pemalu, memerlukan perlindungan dan lain-lain.
Dengan kondisi sifat karakter siaga baik yang positif maupun negatif, Kegiatan latihan dalam perindukan siaga dikemas dalam bentuk permainan yang berisi gerak, tarian, dibumbui dengan cerita, dongeng dan nyanyian yang mendidik. Bermain sebagai proses pendidikan merupakan alat utama pembinaan siaga, dimana mereka dengan riang gembira, penuh semangat dan penuh kebebasan, giat melibatkan diri dalam kegiatan permainan.
Jenjang pendidikan siaga menekankan pada terbentuknya kepribadian dan keterampilan di lingkungan keluarga melalui kegiatan bermain sambil belajar.
Pembina pramuka siaga berperan sebagai pengganti orang tua peserta didik dan menempatkan hubungannya dengan peserta didik sebagaimana hubungan yahnda/ bunda dengan ananda, Maka di dalam pendidikan kepramukaan panggilan/ sapaan untuk pembina siaga adalah “yahnda” atau “bunda” dan panggilan untuk pramuka siaga adalah anak-anak atau “ananda”.
Karena kedekatan anak usia siaga adalah dengan ibunya, maka satuan siaga putri, harus dibina oleh pembina putri, sedangkan satuan siaga putra dibina pembina putra dan boleh dibina pembina putri.
- KARAKTER PRAMUKA PENGGALANG
Pramuka penggalang adalah peserta didik dalam Gerakan Pramuka yang berusia antara 11-15 tahun. Masa mulai meninggalkan masa kanak-kanak dan masuk pada masa remaja. Masa remaja dimulai dengan terjadinya perubahan biologis pada masa pubertas dan akan diakhiri dengan tercapainya tahap kedewasaan. Perubahan fisik yang dialami remaja diantaranya akan lebih memperjelas perbedaan jenis kelamin. Remaja putri mulai mengalami masa menstruasi, remaja putra mulai mengalami perubahan suara yang berubah menjadi parau.
Secara umum pramuka penggalang mempunyai kondisi jiwa sebagai berikut:
- Mulai berfikir kritis
- Mudah terjadi identifikasi yang sangat emosional
- Minat dan aktivitasnya mulai mencerminkan jenis kelamin secara lebih menonjol
- Pengaruh kelompok sebaya sangat kuat.
- Memerlukan dukungan emosional orang tua bila mengalami kekecewaan dalam bergaul
- memerlukan kehangatan dan keserasian dalam keluarga di rumah
- menyenangi perilaku yang penuh kejutan, tantangan dan perilaku
- mengganggu orang lain
- permainan kelompok, tim, sangat menarik baginya.
Kondisi kejiwaan di atas ditandai dengan perilaku anak-anak seusia pramuka penggalang, antara lain sebagai berikut:
- Senang bergerak, senang bermain, belari-lari,. senang mengembara.
- Suka menyanyi, berteriak-teriak, untuk laki-laki suara mulai parau.
- Senang akan sikap heroik, senang perang-perangan.
- Suka bertanya, kadang agak menguji yang ditanya. cepat bosan dan selalu ingin hal-hal baru, mencoba-coba hal baru.
- Perhatian terpusat pada teman sebaya. dan suka berkelompok.
Jenjang pendidikan penggalang menekankan pada terbentuknya kepribadian dan keterampilan dalam rangka mempersiapkan diri untuk terjun dalam kegiatan masyarakat melalui kegiatan belajar sambil melakukan.
Pada satuan pramuka penggalang, pembina pramuka penggalang berperan sebagai mitra peserta didik. Menempatkan hubungannya dengan peserta didik sebagaimana hubungan persaudaraan seorang kakak dengan adik, Maka di dalam pendidikan kepramukaan panggilan sapaan untuk pembina penggalang adalah “kakak” dan panggilan untuk pramuka penggalang adalah “adik”. Satuan penggalang putri, harus dibina oleh pembina putri, dan satuan penggalang putra harus dibina oleh pembina putra.
- KARAKTER PRAMUKA PENEGAK
Pramuka penegak adalah peserta didik dalam Gerakan Pramuka yang berusia antara 16-21 tahun. Dimana remaja usia penegak ini dikategori memasuki masa remaja madya dengan sifat-sifat karakter yang dimiliki adalah :
- Mulai memasuki masa sosial, mempunyai perhatian terhadap lingkungan sosialnya, mempunyai loyalitas yang tinggi terhadap kelompoknya.
- Mulai mencari identitas/ jati diri,
- Stabilitas emosionalnya belum mantap, mudah terprofokasi.
- Gemar pada kenyataan, menjunjung tinggi realitas dan memiliki idealisme tinggi.
- Sudah mengenal cinta lawan jenis, yang diekspresikan dengan agresif.
- Memiliki kemauan kuat, semangat juang tinggi, sulit dicegah, apabila tidak melewati kesadaran rasionalnya.
- Senang menyelesaikan persoalan dengan cepat, kadang-kadang mengandalkan kekuatan fisik.
Mengingat sifat-sifat umum karakter pramuka penegak tersebut maka dalam pelaksanaan kegiatan, seorang penegak masih memerlukan bimbingan orang dewasa dengan motto dari, oleh dan untuk pramuka penegak di bawah tanggungjawab orang dewasa. Artinya bahwa kegiatan pramuka penegak adalah atas inisiatif dan gagasan dari penegak, dilaksanakan oleh penegak, untuk kepentingan penegak sendiri. Peran pembina lebih pada memberi motivasi dan menjaga agar kegiatan penegak tetap pada jalur yang benar. Pramuka penegak mulai mengelola sendiri kegiatannya. Mengembangkan kepemimpinan dan kemandiriannya melalui wadah dewan ambalan penegak.
Kegiatan kepramukaan untuk jenjang pendidikan penegak menekankan pada terbentuknya kepribadian dan keterampilan agar dapat ikut serta membangun masyarakat melalui kegiatan belajar, melakukan, bekerja kelompok, berkompetisi, dan bakti kepada masyarakat.
Bentuk kegiatan kepenegakan meliputi:
- Bina Diri
Bina diri merupakan upaya peningkatan kemampuan jiwa dan keterampilan dengan cara menuntut ilmu pengetahuan.
- Bina Satuan
Bina satuan merupakan upaya terus menerus mengabdikan diri pada satuan pramuka di bawahnya, yaitu perindukan siaga atau pasukan penggalang dalam keterampilan khusus atau inovatif.
- Bina Masyarakat
Bina masyarakat merupakan upaya dan semangat untuk menjadi penyuluh dan pelopor pembangunan di masyarakatnya.
- KARAKTER PRAMUKA PANDEGA
Sifat-sifat karakter pramuka pandega. peserta didik yang berusia 21 sampai dengan 25 tahun adalah :
- Sebagian besar sifat pramuka penegak ada pada pramuka pandega.
- Pandega lebih terkonsentrasi pada kelompok dyadic atau triadic (kelompok duaan, atau tigaan)
- Dalam berhubungan dengan lain jenis, pandega tidak seagresif penegak, tetapi lebih terbuka dibandingkan dengan penegak.
Jenjang pendidikan pandega menekankan pada terbentuknya kepribadian dan keterampilan agar dapat ikut serta membangun masyarakat.
Sebagaimana kegiatan pada pramuka penegak, bentuk kegiatan kepandegaan meliputi :
- Bina diri (kepentingan pribadi)
- Bina satuan (kepentingan Gerakan Pramuka)
- Bina masyarakat (kepentingan masyarakat dan lingkungan)
Kegiatan Pandega adalah kegiatan yang selalu berkarakter, dinamis, progresif, menantang, bermanfaat bagi diri dan masyarakat lingkungannya. Kegiatan pandega meliputi kegiatan dari pandega, oleh pandega, dan untuk pandega. Pembina adalah sebagai konsultan.
Proses penyampaian materi kegiatan pandega dibina sesuai dengan minatnya untuk bekal mengabdi dan berkarya dengan cara:
- “Learning by doing", belajar sambil bekerja.
- “Learning by teaching’, bekerja sambil mengajar.
- “Learning to live together” belajar untuk bisa hidup bersama.
- “Learning to earn”, belajar untuk mendapat penghasilan.
- “Earning to live”, penghasilan untuk hidup.
- “Living to serve”, kehidupan untuk bekal mengabdi.
- “Learning to be”, belajar untuk menjadi dirinya sendiri.
Sumber "Khasanah Kepramukaan Indonesia - Pembina Pramuka" Intan Sejati, 2016